Sabtu, 19 April 2008

Padamkan Api Dendam Sebelum Membakar Diri Anda

Apabila kita mendengar kata-kata yang tidak mengenakkan terucap oleh mulut orang lain, jangan buru-buru membalasnya sampai kata-kata itu terucap sepuluh kali. Sebaliknya, jika mendengar pujian atas diri Anda, maka bersikaplah seakan-akan Anda tidak mendengarnya. Permasalahannya, jika Anda membalasnya dengan syair yang lain, maka orang akan sibuk dengan blasan syair itu dan akan masuk ke dalam koleksi para sastrawan. Jika ada pernyataan pedas yang dialamatkan kepada Anda, maka rendamlah kepedasannya itu dengan bersikap pura-pura tudak tahu. Anggaplah bahwa orang yang menyatakan itu tidak mengarahkan kepada diri Anda. Jika anda yang mengeritik karena dengki, maka biarkan ia bicara apa saja dan anggap bahwa dia sedang bercakap-cakap dengan tenbok bangunan. Kalangan salaf pernah memberikan tips bahwa ketabahan hati akan menguburkan segala aib.

Laut yang luas tidak akan terpengaruh oleh lemparan batu seorang anak kecil.

Laut itu suci arinya, halal bangkainya. Air itu bila sudah melebihi dua qullah, maka tidak lagi akan dianggap najis, jika ada benda najis yang masuk ke dalamnya, seperti itulah analogi seorang yang sabar, berani, dan cerdas, memiliki kekebalan untuk dibenci orang.

{Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu, dialah orang yang terputus.}

(QS. Al-Kautsar: 3)

Dan memiliki banteng yang kokoh yang melindunginya dari gangguan orang iseng.

{Maka, sesungguhnya kamu berada dalam penglihatan kami.}

(QS. Ath-Thur:48)

(http://islam-zone1.webs.com) GT

Tinggalkan Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More